Banyak perempuan tidak berharap memiliki jerawat di usia dewasa. Namun,
menurut studi terhadap 2.895 perempuan dari Massachusetts General
Hospital, Amerika Serikat, "45 persen perempuan berusia 21-30 tahun, 26
persen berusia 31-40, dan 12 persen berusia 41-50 mengalami jerawat
klinis."
Mengutip EmpowHER, Rabu (21/11), para peneliti menemukan lebih
dari seperempat perempuan yang diteliti jerawatnya mencapai puncak pada
usia remaja, namun berlanjut hingga usia 50-an.
Apa penyebab jerawat di usia tua dan bagaimana perempuan mengatasinya?
Alasan kedatangan jerawat di usia dewasa mungkin akibat banyak faktor,
menurut Dr Bethanee Jean Schlosser, asisten profesor dermatologi di
Northwestern University Feinberg School of Medicine, kepada ABCnews.com.
"Tapi satu faktor yang signifikan adalah peran hormon," kata dia.
Semakin bertambah umur, tingkat androgen [hormon laki-laki yang ada baik
dalam pria maupun perempuan] mereka naik."
Schlosser menyarankan bagi para perempuan dewasa yang masih berjerawat
untuk melakukan tes hormon. Terutama, dia menambahkan, jika mereka
memiliki rambut tubuh yang berlebih, suara yang dalam atau mengalami
periode menstruasi yang tidak teratur.
Untuk jerawat yang terkait dengan hormon, obat seperti pil KB atau spironolactone
yang menurunkan produksi androgen (testosteron) produksi, dapat
diresepkan. Namun, harus setelah konsultasi dengan dokter sehingga efek
sampingnya dapat dipantau.
Meskipun ini belum terbukti, beberapa merasa bahwa diet mungkin
memainkan peran dalam jerawat pada orang dewasa. Beberapa penelitian
telah menunjukkan bahwa konsumsi produk susu berkontribusi terhadap
jerawat, menurut About.com dan New York Times.
Seorang perempuan yang minum spironolactone mengatakan kepada New York
Times bahwa dia merasa kulitnya kurang bermasalah sebelum menstruasi
mengurangi gula dan memotong gula dan gandum dalam dietnya. Dia mengaku
tidak lagi minum obat.
Dr. Joshua Zeichner, Direktur Penelitian Kosmetik dan Klinik di
Departemen Dermatologi Mount Sinai Medical Center di New York, AS,
mengatakan kepada New York Times bahwa hormon dapat menyebabkan stimulasi berlebihan dari kelenjar minyak sehingga melepaskan lebih banyak sebum.
Dia menyatakan bahwa pertambahan usia membuat kulit lebih kering
sebagian karena efek paparan sinar matahari sehingga ketika diobati,
"bisa membuat jerawat lebih banyak atau kurang,” kata dia.
Zeichner menyarankan untuk menggunakan benzoyl peroxide kadar yang lebih
rendah. Pasalnya, dengan 2,5 persen benzoyl peroxide sama efektifnya
dengan lima atau 10 persen, tapi dapat mengurangi perih, terbakar, dan
kekeringan berlebihan.
About.com juga mengatakan produk yang digunakan ketika remaja tidak
akan bekerja untuk jerawat di usia dewasa. Mereka merekomendasikan,
pertama-tama menggunakan obat pembersih yang mengandung benzoyl peroxide atau salicylic acid.
Kedua, bersihkan kulit yang terkelupas dengan asam salisil dengan
lembut. Jangan menggosok terlalu keras atau terkelupas lebih dari dua
sampai tiga kali seminggu.
Ada banyak produk kecantikan yang bisa di coba salah satunya Lily Acne Care SMS 081932288886