Kamis, 22 November 2012

Mengapa Jerawat Sampai Tua?

Banyak perempuan tidak berharap memiliki jerawat di usia dewasa. Namun, menurut studi terhadap 2.895 perempuan dari Massachusetts General Hospital, Amerika Serikat,  "45 persen perempuan berusia 21-30 tahun, 26 persen berusia 31-40, dan 12 persen berusia 41-50 mengalami jerawat klinis."

Mengutip EmpowHER, Rabu (21/11), para peneliti menemukan lebih dari seperempat perempuan yang diteliti jerawatnya mencapai puncak pada usia remaja, namun berlanjut hingga usia 50-an.

Apa penyebab jerawat di usia tua dan bagaimana perempuan mengatasinya?

Alasan kedatangan jerawat di usia dewasa mungkin akibat banyak faktor, menurut  Dr Bethanee Jean Schlosser, asisten profesor dermatologi di Northwestern University Feinberg School of Medicine, kepada ABCnews.com.

"Tapi satu faktor yang signifikan adalah peran hormon," kata dia. Semakin bertambah umur, tingkat androgen [hormon laki-laki yang ada baik dalam pria maupun perempuan] mereka naik."

Schlosser menyarankan bagi para perempuan dewasa yang masih berjerawat untuk melakukan tes hormon.  Terutama, dia menambahkan, jika mereka memiliki rambut tubuh yang berlebih, suara yang dalam atau mengalami periode menstruasi yang tidak teratur.

Untuk jerawat yang terkait dengan hormon, obat seperti pil KB atau spironolactone yang menurunkan produksi androgen (testosteron) produksi, dapat diresepkan. Namun, harus setelah konsultasi dengan dokter sehingga efek sampingnya dapat dipantau.

Meskipun ini belum terbukti, beberapa merasa bahwa diet mungkin memainkan peran dalam jerawat pada orang dewasa. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi produk susu berkontribusi terhadap jerawat, menurut About.com dan New York Times.

Seorang perempuan yang minum spironolactone mengatakan kepada New York Times bahwa dia merasa kulitnya kurang bermasalah sebelum menstruasi mengurangi gula dan memotong gula dan gandum dalam dietnya. Dia mengaku tidak lagi minum obat.

Dr. Joshua Zeichner, Direktur Penelitian Kosmetik dan Klinik di Departemen Dermatologi Mount Sinai Medical Center di New York, AS, mengatakan kepada New York Times bahwa hormon dapat menyebabkan stimulasi berlebihan dari kelenjar minyak sehingga melepaskan lebih banyak sebum.

Dia menyatakan bahwa pertambahan usia membuat kulit lebih kering sebagian karena efek paparan sinar matahari sehingga ketika diobati, "bisa membuat jerawat lebih banyak atau kurang,” kata dia.

Zeichner menyarankan untuk menggunakan benzoyl peroxide kadar yang lebih rendah. Pasalnya, dengan 2,5 persen  benzoyl peroxide sama efektifnya dengan lima atau 10 persen, tapi dapat mengurangi perih, terbakar, dan kekeringan berlebihan.

About.com
juga mengatakan produk yang digunakan ketika remaja tidak akan bekerja untuk jerawat di usia dewasa. Mereka merekomendasikan, pertama-tama menggunakan obat pembersih yang mengandung benzoyl peroxide atau salicylic acid. Kedua, bersihkan kulit yang terkelupas dengan asam salisil dengan lembut. Jangan menggosok terlalu keras atau terkelupas lebih dari dua sampai tiga kali seminggu.

Ada banyak produk kecantikan yang bisa di coba salah satunya Lily Acne Care SMS 081932288886